Intip Anggaran Pertahanan RI di Tengah Konflik Natuna

CNN Indonesia | Sabtu, 04/01/2020 19:08 WIB
Intip Anggaran Pertahanan RI di Tengah Konflik Natuna  Natuna. (Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa)
Jakarta, -- Polemik masuknya kapal-kapal dari China ke wilayah perairan Natuna di Kepulauan Riau tengah menyita perhatian publik. Terlebih, kapal-kapal itu diduga kerap mencuri ikan, meski sejumlah kapal pengawas telah diterjunkan ke perairan Natuna.

Ketimbang menindak tegas kapal-kapal dari Negeri Tirai Bambu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) rupanya tetap memprioritaskan jalur diplomatik damai kepada China. Meski ia menekankan tidak akan berkompromi ketika mempertahankan kedaulatan Indonesia.




"Tak ada kompromi dalam mempertahankan kedaulatan Indonesia," tegas Jokowi melalui Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman, Sabtu (4/1).

Walaupun demikian, Indonesia perlu melihat-lihat kembali kekuatan maupun anggaran yang ada pada pertahanan.

Dari sisi personil militer aktif, merujuk data Global Firepower 2019, jumlah Tentara Nasional Indonesia (TNI) mencapai 400 ribu personil pada tahun lalu.


Dari jumlah personil, Indonesia masih tertinggal dari negara-negara yang bersengketa di perairan Natuna, misalnya China 2,2 juta personil dan Vietnam 482 ribu personil.

Begitu pula dari sisi kekuatan militer. Berdasarkan data dari sumber yang sama, indeks kekuatan militer Indonesia sebesar 0,2804.

Indonesia menempati posisi kesembilan di Asia dan kedelapan di Asia Pasifik. Data menunjukkan bahwa kekuatan militer Tanah Air jauh tertinggal dari China yang berada di peringkat ketiga dengan indeks 0,0673.

Kekuatan militer negara yang dipimpin oleh Presiden Xi Jinping itu hanya kalah dari Amerika Serikat 0,0615 dan Rusia 0,0639.

Alokasi Dana Terbesar

Sementara dari sisi anggaran, Kementerian Pertahanan merupakan kementerian yang mendapat alokasi dana terbesar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020. Jumlahnya mencapai Rp127,35 triliun.

Anggaran itu lebih besar dibandingkan dengan Kementerian PUPR yang mencapai Rp120 triliun. Diketahui, infrastruktur sendiri menjadi andalan Jokowi dalam 5 tahun terakhir.


Angka itu merupakan yang tertinggi dalam sejarah kementerian, yaitu Rp101,62 triliun pada 2015, Rp102 triliun pada 2016, dan Rp108 triliun pada 2017. Lalu, Rp107,7 triliun pada 2018 dan Rp108,4 triliun pada 2019.

Namun, jumlah ini hanya sebagian kecil dari anggaran pertahanan China yang setidaknya sudah mencapai 1,19 triliun yuan atau setara Rp2.500 triliun pada tahun lalu. (uli/asa)