KKP Tangkap Kapal Vietnam di Perairan Natuna

CNN Indonesia | Kamis, 09/01/2020 14:34 WIB
KKP Tangkap Kapal Vietnam di Perairan Natuna Ilustrasi penangkapan kapal di perairan Natuna. (Dok. Koarmada I).
Jakarta, CNN Indonesia -- Di tengah konflik antara Indonesia dengan China di perairan Natuna Utara sejak akhir tahun lalu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) justru menangkap tiga kapal ikan asing berbendera Vietnam di kawasan perairan tersebut. Penangkapan itu dilakukan Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (Ditjen PSDKP) pada Senin, 30 Desember 2019.
itu dilakukan Kapal Pengawas milik KKP yang terdiri dari KP Orca 3, KP Hiu Macan 01, dan KP Hiu 011.

Dalam penangkapan ini, Dirjen PSDKP KKP juga melakukan koordinasi dengan pihak TNI Angkatan Laut yang dalam penangkapan itu telah mengerahkan kapal KRI Tjiptadi-381 dan KRI Teuku Umar-385 serta Bakamla yang mengirimkan KN Tanjung Datu ke Laut Natuna Utara.


Adapun Kapal Vietnam yang ditangkap dalam operasi tersebut yakni KG 95118 TS. Kapal ini berukuran 125 GT dengan jumlah awak kapal sebanyak lima orang. Status para awak kapal ini seluruhnya berwarga negara Vietnam.

Kapal kedua yakni, KG 94629 TS. Kapal ini berukuran 98 GT dengan jumlah awak kapal 18 0rang berwarga negara Vietnam. Kapal ketiga yakni KG 93255 TS. Kapl ini berukuran 98 GT dengan jumlah awak kapal 13 orang berwarga negara Vietnam.

Dalam rilis yang diterima CNNIndonesia.com, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menyebut saat penangkapan terjadi tiga kapal berbendera Vietnam ini sempat melakukan perlawanan. Kapal pengawas perikanan yang melakukan penangkapan dalam operasi tersebut, yakni Kapal Orca 04 mengalami kerusakan yang cukup parah akibat perlawanan tersebut.

"Kita baru saja melihat keberanian adik-adik kita di tengah laut lakukan penangkapan illegal fishing di hadapan kita ada tiga kapten kapal yang pimpin penangkapan," kata Edhy seperti dikutip dari rilis.

Edhy juga menyampaikan apresiasi dan rasa bangga kepada aparat dari Ditjen PSDKP yang telah dengan sabar, sigap, dan tegas dalam menghadapi provokasi dan perlawanan dari kapal-kapal ikan asing berbendera Vietnam tersebut. Ia mengatakan, keberhasilan ini tak lepas dari dukungan dan kerjasama dari berbagai pihak.

"Yang paling jelas kami di lapangan bahu membahu dengan TNI AL, TNI AD, TNI AU, Pol Air, Bakamla yang memberikan info sejak tanggal 27 Desember. Memang para pencuri luar biasa. Tapi alhamdulillah anggota kita selamat," kata Edhy.

Lebih lanjut, yang mengambil sumber daya perikanan di wilayah perairan Indonesia.

"Ini semoga jadi bukti bahwa pemerintah selalu ada upaya mencegah pencurian apapun. Kami selalu hadir. KKP selalu dibackup Pol Air, TNI AL, Bakamla. Sumber daya alam kita terlalu besar sehingga harus kita pertahankan," kata pria yang juga dikenal sebagai politikus Gerindra tersebut.

Edhy juga memaparkan selama kurang lebih tiga bulan memimpin kementerian tersebut, KKP telah berhasil menangkap tujuh kapal asing ilegal. Kapal-kapal itu yakni terdiri dari satu kapal berbendera Malaysia, tiga kapal berbendera Filipina, dan tiga kapal berbendera Vietnam.

Jumlah ini kata dia mengalami kenaikan dibanding tahun sebelumnya pada periode yang sama yaitu antara Oktober-Desember yang hanya menangkap tiga kapal ikan asing ilegal.

"Sampai saat ini KKP di era saya sudah tanggap tujuh kapal dengan tiga kejadian. Pertama di Bitung, lalu Selat Malaka, dan ketiga hari ini. Ini semua terjadi karena kerja sama di lapangan dengan masyarakat yang spontan memberikan masukan. Lewat mana saja tidak masalah, di medsos dulu lalu diberitakan juga tidak apa-apa," kata Edhy.