Publisher by : INFOKOM Departement of Rayon IKSASS Sumenep
at 02 April 2020 || 11:18 WIB


Dinamika zaman, mengalir deras dari masa ke masa, tanpa terasa saat ini sudah dihadapkna dengan perubahan-perubahan yang sangat signifikan, pesantren yang di kenal dengan tempat persinggahan para kaum sarungan yang tiap harinya, mengaabdi dan mengaji. Dan mengkaji. Menjadi ciri khas para santri. Tapi saat ini tak bisa di hindarkan dengan realitas yang terjadi. Kemajuan teknolgi makin drastis. Arus globalisasi sudah sangat terasa, bahkan sampai ke akar rumput. Santri identik dengan kaum mengaji, barisan para ahli di bidang kitab kuning sudah menjadi tak terelakkan. Mengakaji hukum-hukum Islam, Filsafat, Mantiq. Fikih. Dll
Namun lebih dari itu, kaum santri bukan hanya itu yang di kaji para santri, santri juga barisan para intlektual, dan barisan calon para cendikiawan. Yang siap untuk melanjutkan generasi selanjutnya. Jauh dari itu kalangan santri juga mengkaji teknologi bahkan mempraktekannya, yang luar biasa, setiap kajian kampus dan surau para aktivis mengkaji dan menindak lanjuti konsepnya bagaimana strategi para barisan Pondok Pesantren dan kaum santri untuk membuktikan kepada seluruh hayalayak dan seluruh public bahwa pesantren dan aktivis para santri sangatlah multifungsi. Baik teknologi dan lain lain.
Tak bisa di pungkiri memang Kemajuan sains dan teknologi adalah realitas yang dihadapi oleh kaum santri. Oleh karena itu, penguasaan sains dan teknologi menjadi keniscayaan agar santri bisa tampil dan ikut mewarnai peradaban. Kehadiran santri dibutuhkan untuk menjaga agar sains dan teknologi dimanfaatkan, bukan untuk merusak, tapi digunakan dengan penuh kearifan demi kemaslahatan. Para santri yang ada di kampus-kampusnya missal di pondok pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo di Universitas Ibrahimy ada Fakultas Sains dan Teknologi. yang ada di bidang teknologi berkolaborasi untuk bersaing dengan realitas zaman yang terjadi, bagaimana secara arif dan beradab, berbudaya. Di dalam, berteknologi informasi yang baik. Yang bisa mencerahkan seluruh aspek kehidupan bisa mewarnai masyarakat secara khusus.
Bagaimana dulu para filsuf islam, sangatlah luar biasa, pernah menyandang bapak teknologi, bapak kedokteran, bapak fisika, bapak metematika. Yang pada saat itu merupakan prestasi yang sangat gemilang. And, membanggakan. berkat pemikiran-pemikirannya yang sangat luar biasa. peran para aktivis filsuf islam, di dalam berfikir dan membuat penemuan penemuan terbaiknya. Yang menjadi miris saat ini bagaikan telapak tangan terbalik,  semua itu sekarang kita hanya menjadi konsumen setia, menjadi pengguna setia. Bahkan lata, dengan beberapa tokoh tokoh non islam barat yang tanpa sadar, menelanjangai ummat islam, sangat disayangkan apabila pemuda pemuda islam menjadi terjebak ke wilayah yang dimana, moral kita tak lagi berharga, akhlak kita tak lagi berbudaya. Missal jepang membuat manusia dari robot, dan itu di gunakan lazimnya suami istri. Tidur berdua, bagaikan perempuan aslinya, bahkan tanpa sadar kita terkecoh, tak bisa membedakan mana manusia asli, dan manusia palsu.   Seakan akan manusia saat ini lagi menuhankan teknologi, dari pada tuhan Allah SWT itu sendiri. bahkan sebetulnya teknologi agung, teknologi sebetulnya adalah teknologi manusia alami yang harfia, buatan Allah SWT. Yang harus kita syukuri dan menyembahnya, tanpa harus menduakannya. Bagaimana allah membuat otak, mata, telinga, kuping, kaki, perut, dan seluruh infrastruktur manusia. hanya allah la sang pembuat teknologi tidak ada bandingannya. Sampai akhir hayat.
Disinilah peran santri barisan kaum islam modernis islamis dan nasionalis, yang bisa mendobrak harkat dan martabat ummat islam yang sesungguhnya. Pesantren pesantren merupakan tempat edukasi yang sesungguhnya, yang setiap harinya kita mengkaji sesuatu yang abstrak, lebih dari itu santri juga diimbangi dengan kajian spiritual yang sangat berharga bagi kaum santri. Sehingga santri haruslah seimbang dengan beberapa pertimbangan, yang sedang terjadi yang berskala regional nasional bahkan internasional. Yang secara metolodogis aktivis santri selalu mengaji hal yang barkaitan dengan suatu problem bangsa.
Mengapa demikian? Santri harus mengenal sains dan teknologi. Keilmuan dan kreativitas harus diasah sedini mungkin. Agar betul betul melek teknologi mampu bersaing denga realitas zaman, yang sudah sangat sesuai dengan data fakta di lapangan, bahwa sekarang serba teknologi. Sehingga santri memang betul betul luar biasa, baik secara akal sehat, maupun akal spiritual.
Penegasan mengenai tulisan saya ini adalah bagaimana sosok santri yang pertama, mampu menghidupkan kembali, kobaran semangat seperti yang di contohkan oleh para aktivis islam terdahulu, yang sangat mungkin bisa kita tiru melalui pemikian gemilangnya. Kedua santri jangan di pandang sebelah mata orang orang yang tak pernah nyatri, meskipun memang tak terelakkan bahwa santri tak boleh membawa HP misalnya, tapi mampu mengubah paradigm pikir yang seakan akan santri tak tahu teknologi. Ketiga harapan kepada para chyber dan aktivis intlektual teknologi, betul betul mampu mencerdaskan masyarakat, mendewasakan pola pikir pemuda islam saat ini, sehingga hal hal tidak diinginkan tidak terlalu massif di akar rumput. Bukan soal popularitas semata, akan tetapi, soal moral pemuda, dan bangsa khususunya Indonesia.